Kenapa Harus Ada "Percaya"?

Kenapa Harus Ada "Percaya"?

Zakiego

Zakiego

@zakiego

Suatu waktu pada malam yang gelap, seorang berucap, "Percayalah, pagi pasti akan datang".

Saat berada di tengah masalah yang pelik, seorang berucap, "Percayalah, pasti akan ada jalan keluarnya".

Dalam kecamuk hati dan perasaan, kita bergumam, "Kenapa aku harus percaya? Padahal tidak ada tanda dari langit bahwa sebentar lagi pagi akan datang. Padahal tidak ada tanda-tanda bahwa masalah akan selesai."

Berhenti sejenak.

Ketahuilah, bahwa pada saat itulah, perlu ada rasa "percaya".

"Percaya" ada, karena memang apa yang kita percayai, belum terlihat oleh mata, belum bisa diraba oleh indra.

Bila keadaan membaik, maka tak perlu ada kata "percaya".

Bila pagi sudah datang, maka tidak ada lagi makna dari kata "percaya". Bodoh sekali, saat jam 7 pagi, ada yang berucap, "Percayalah, pagi akan datang". Tak ada lagi artinya. Pagi benar-benar sudah datang.

Untuk apa percaya? Bila semua telah jelas di depan mata. "Percaya" ada saat apa yang kita harap belum ada.


Ditulis di Pelaihari pada siang Sabtu, 28 Oktober 2023.