Saya diceritakan, ada seseorang yang tidak menyapa teman-temannya. Akhirnya salah satu temannya memberanikan diri untuk berbicara, karena sebelumnya dia memang sempat ada gesekan, dia bilang, kalau kamu mendiamkan aku karena marah denganku, aku tidak mengapa, tapi jangan mendiamkan temanku juga.

Meleset. Yang mendiamkan temannya ini berkata, dia sedang tidak marah, dia hanya sedang banyak masalah.

Banyak. Mungkin dia sedang sedih. Mungkin dia sedang memikirkan hutang. Mungkin dia sedang lelah fisik. Mungkin dia baru saja dimarahi atasannya. Mungkin dia mengantuk. Dan banyak kemungkinan lainnya.

Dan semua itu masih bersifat kemungkinan.

Kita tidak mungkin bisa memahami seseorang sepenuhnya. Bahkan, untuk memahami diri sendiri saja kita sering bingung.

Sebab itu, jika kita mengharapkan orang lain untuk memahami kita “sepenuhnya”, tanpa kita beri tahu apa yang kita mau darinya, saatnya untuk bangun.

Ada seseorang yang sedang diam. Tafsir apa yang mungkin valid?

Setiap Orang Punya Caranya Masing-Masing Mengekspresikan Emosinya